Sambut HUT RI, Mari Kenal 5 Merek Batik Legendaris Dalam Negeri

Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) pada 17 Agustus 2020 mendatang, nampaknya sudah menjadi tradisi bagi setiap warga negara untuk mulai memasangkan sejumlah atribut berwarna merah dan putih di rumah, toko, maupun kantor. Selain itu, tak ada salahnya untuk memanfaatkan momentum HUT RI kali ini dengan mengenal lebih dalam budaya-budaya tradisional yang (mungkin) kini mulai tergeser eksistensinya karena dampak globalisasi.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam budaya. Salah satu kebudayaan yang menjadi kebanggaan Indonesia dan terkenal hingga mendunia adalah seni Batik. Nama Batik berasal dari kata nitik yang berarti membuat titik dalam bahasa Jawa. Selembar kain Batik merupakan karya seni dan buah kesabaran dari proses pembuatan yang cukup membutuhkan banyak waktu. Motif Batik yang beragam memiliki banyak arti dan makna tersendiri. Gemar mengenakan Batik merupakan bentuk apresiasi kita terhadap kebudayaan Indonesia.

Ladies, di antara sekian banyak merek Batik yang hadir saat ini di tengah pasar, tahukah Anda bahwa lima di antaranya adalah merek legendaris yang terkenal mempunyai kualitas unggulan? Mari simak di bawah ini lima merek Batik legendaris dalam negeri :

1. Danar Hadi

Photo: www.instagram.com/danarhadi_id

Membahas Batik, tentu nama Danar Hadi harus masuk dalam kategori merek legendaris. Bisa dibilang, Danar Hadi adalah salah satu pelopor masuknya Batik ke dalam industri fashion di Indonesia. Batik Danar Hadi didirikan oleh Santosa Doellah yang kini lebih dikenal sebagai H. Santosa. Nama Danar Hadi diambil dari nama istri H. Santosa, yakni Danarsih Hadipriyono.

Batik Danar Hadi didirikan pada tahun 1967 silam. Merek Danar Hadi ini sama seperti kebanyakan perusahaan keluarga lainnya, yang merupakan gabungan antara warisan dan hak penerus. Kedua pendiri Batik Danar Hadi, yakni Santosa Doellah bersama sang istri adalah keturunan pengusaha Batik. Pada tahun 1975, mereka membuka sebuah toko kecil di Jakarta. Kemudian, toko Danar Hadi berkembang hingga ke kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Danar Hadi kini disebut sebagai raksasa bisnis karena menjadi salah satu dari tiga besar merek Batik di Indonesia. Danar Hadi sering berkolaborasi dengan desainer ternama Indonesia untuk menciptakan koleksi yang baru dan trendy. Hingga saat ini, Batik Danar Hadi memiliki ratusan pebatik yang berkumpul di padepokan di daerah Pabelan, Kartasura.

Danar Hadi bahkan memiliki museumnya sendiri. Pada Museum Batik Danar Hadi dapat ditemukan koleksi kain Batik yang dapat menceritakan perkembangan Batik nusantara selama periode 150 tahun. Dengan adanya museum tersebut, Santosa berharap Batik tetap dapat dikenal dan dihargai sebagai satu wastra dari kebudayaan Indonesia.

Batik Danar Hadi telah mendapat banyak penghargaan, di antaranya adalah International Trophy for Quality – XII Madrid (Spanyol, 1984), International Award VI Tokyo ( Jepang, 1986), UPAKARTI Award for Outstanding Personal Contributions (1985), Gold Award for Best Commercial in The Indonesian Culture Category (1990), Award from Ministry of Trade and Industry of Republic Indonesia for Efforts to Preserve Indonesian Culture (2003), MURI for Museum batik Danar Hadi (2005), SUPERBRANDS 2012-2013, Indonesia Museum Awards, dan Anugerah Purwakalagrha – Pengabdian Sepanjang Masa (2017).

Baca juga: 7 Tas Desainer yang Paling Populer Sepanjang Masa

2. Iwan Tirta

Photo: www.instagram.com/iwantirta_batik

Nursjirwan Tirtaamidjaja atau yang lebih sering dipanggil Irwan Tirta, merupakan salah satu Maestro Batik Indonesia. Desainer asal Jawa Tengah ini telah mendapatkan banyak penghargaan atas usahanya melestarikan budaya Indonesia.

Pameran Batik Iwan Tirta pertama berlangsung di Jakarta pada tahun 1971 silam. Tak jarang, Iwan Tirta juga menyelenggarakan pameran Batik untuk menyambut kunjungan Kepala Negara Asing di Indonesia, seperti Ratu Juliana dari Belanda, Ratu Elizabeth II dari Inggris, Raja Husein dari Jordania, Presiden dan Nyonya Reagan dari Amerika Serikat, dan masih banyak tamu terhormat lainnya.

Pada tahun 1996, Iwan Tirta mendapat tugas merancang 18 desain Batik untuk dikenakan sebagai kemeja 18 Kepala Negara Anggota APEC sewaktu konferensi di Jakarta. Iwan Tirta banyak diminta untuk membuat rancangan desain hotel terkemuka, bahkan interior pesawat Garuda Indonesia dan seragam pramugarinya juga pernah didesain oleh Iwan Tirta.

Kemudian pada tahun 2004, Iwan Tirta bersama Rachmat Gobel dan Lydia Kusuma Hendra mendirikan perusahaan dengan nama PT. Pusaka Irwan Tirta. Gebrakan awal dari perusahaan ini yaitu merancang ragam hias Modang (corak Keraton) dan Kupu Hokokai (corak Pesisiran). Hingga kini, merek Batik Iwan Tirta tetap eksis di dunia fashion, khususnya Indonesia. Selain itu, berbagai macam koleksi Batik Iwan Tirta dikenal mempunyai kualitas premium.

Baca juga: 5 Tips Padu Padan Anti Boring Kenakan Outfit Warna Cokelat

3. Batik Keris


Photo: www.instagram.com/batikkerisindo

Sejarah Batik Keris dimulai pada tahun 1947, ketika Alm. Kasom Tjokrosaputro dan istrinya, Gaitini, yang setelah menikah memulai berdagang Batik. Mereka mengenal dan belajar Batik dari orang tua Bapak Kasom Tjokrosaputro, kemudian membuka toko Batik yang bernama Keris. Alm. Kasom Tjokrosaputro dan Gaitini mulai menjual Batik Keris di Sarinah, Jakarta pada tahun 1972. Batik Keris memiliki misi  untuk menjadi pusat kerajinan nusantara dengan melestarikan budaya Indonesia melalui Batik.

Batik Keris merupakan salah satu perusahaan Batik terbesar di Indonesia yang meliputi pabrik Batik tradisional, garment, dan toko-toko pakaian yang kini bisa Anda temukan di berbagai pusat perbelanjaan ternama. Batik Keris selalu mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan mesin-mesin tekstil terbaik untuk memproduksi kain bermotif Batik. Meski demikian, Batik Keris tetap mempertahankan produksi Batik tradisional, baik cap maupun tulis.

Baca juga: All You Need to Know Before Vintage Hunting

4. Parang Kencana

Photo: www.instagram.com/parangkencana

Parang Kencana didirikan tahun 1992 oleh Mariana Sutandi. Hasratnya di dunia bisnis dan cintanya pada Batik telah membawa Parang Kencana berkembang sangat pesat. Visi Mariana Sutandi terbilang sederhana, yakni Batik harus bisa dipakai oleh semua kalangan, baik tua maupun muda. Lewat visinya tersebut, Parang Kencana telah membuka 30 gerai di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta dan juga kota besar lainnya di Indonesia. Parang Kencana mempekerjakan 400 perajin Batik yang tersebar di Pekalongan, Cirebon, dan Jakarta. Selain itu, ada pula 7 desainer busana, 5 desainer Batik, dan 70 karyawan yang turut berperan penting mengembangkan Parang Kencana sebagai salah satu merek Batik unggulan dan legendaris dalam negeri.

Batik Parang Kencana memang dikenal sebagai Batik berkualitas premium dan bersifat eksklusif. Pasalnya, model dan motif setiap Batik dibuat terbatas menggunakan kain yang memiliki kualitas terbaik serta diproduksi secara full handmade. Dengan ciri khas motif Batik yang beragam, warna yang indah, serta desain yang modern, Parang Kencana selalu menjadi pilihan bagi para pencinta Batik premium di Tanah Air maupun di mancanegara.

5. Batik Semar

Photo: www.instagram.com/batik_semar

Batik Semar, nama yang tentu sudah familiar di telinga Anda. Batik Semar telah mengukuhkan diri dengan kekhasannya dari daerah Solo hingga kini terbilang sukses dengan 24 cabang yang tersebar di lebih dari 11 kota di Indonesia.

Berdiri sejak tahun 1966, Batik Semar pada awalnya hanya memproduksi Batik tulis saja, kemudian dengan maksud dan tujuan agar produksi dapat berkembang lebih baik, maka merek legendaris ini kemudian mulai memproduksi kain Batik menggunakan cap dan berdesain kombinasi. Hingga kini telah banyak koleksi Batik memikat mata yang dirilis oleh merek ini dan dijual dengan beragam pilihan harga sehingga seluruh masyarakat bisa membelinya. Batik Semar juga telah mengembangkan pemasaran ke luar negeri seperti ke Amerika Serikat, Eropa , Australia, dan negara-negara Asia.

Moti Batik yang diproduksi oleh Batik Semar tidak hanya terbatas pada corak-corak Batik Solo saja, tetapi juga dikembangkan untuk memproduksi corak Batik Jogja, Pekalongan, Cirebonan, dan Laseman.

Send a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *