Junior Rorimpandey, dari Sekolah Pilot sampai Celeb Chef

junior-rorimpandey-dari-sekolah-pilot-sampai-celeb-chef

Junior John Rorimpandey, atau yang biasa disapa Chef Juna, adalah salah satu celebrity chef yang dikenal masyarakat luas melalui program televisi MasterChef Indonesia dan Hell’s Kitchen Indonesia. Dalam 2 program televisi tersebut, Juna terlihat sangat memahami betul proses memasak berbagai hidangan mulai dari masakan Indonesia sampai Western Cuisine. Namun tidak ada yang menyangka, chef yang identik dengan tatonya ini, menjadi seorang chef dari sebuah ketidaksengajaan, bukan dari pendidikan formal seperti chef pada umumnya.

“Awalnya saya ke Amerika untuk sekolah pilot, tapi di tengah jalan kehabisan dana. Sebagai orang yang tidak punya keahlian apapun, saya hanya bisa bekerja sebagai waiter. Pekerjaan tersebut merupakan awal perjalanan saya menjadi seorang chef,” cerita Juna saat ditemui redaksi Banananina di restorannya, Correlate, yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan.

Setelah bertahun-tahun tinggal di negeri Paman Sam dan memantapkan diri untuk menjadi seorang koki, Juna akhirnya kembali ke tanah air dan mengelola sebuah restoran bersama temannya. Restoran tersebut cukup populer di kalangan masyarakat Jakarta pada waktu itu, dan membawa Juna, sebagai orang yang bertanggung jawab di bagian dapur, ikut menuai popularitas juga. Akhirnya tim MasterChef Indonesia menemuinya untuk membahas mengenai keikutsertaan Juna pada program tersebut.

junior-rorimpandey-dari-sekolah-pilot-sampai-celeb-chef

“Penampilan saya yang berbeda dengan chef pada umumnya, membuat mereka tertarik untuk menjadikan saya juri MasterChef. Selain itu, tim saya di Jack Rabbit (restoran yang dikelola Juna waktu itu) terkenal disiplin. Sehingga mereka merasa saya cocok untuk acara tersebut,” ujar chef yang menyukai moge ini.

Terlihat sebagai sosok yang galak pada program televisinya, Juna mengaku itu memang sifat aslinya saat berada di dapur. Namun di balik sifat tegasnya tersebut, Juna ingin mendidik timnya agar bisa menjadi koki yang handal.

Walaupun telah membintangi beberapa program dan iklan televisi, Juna mengaku dirinya adalah orang yang tidak terbiasa berakting di depan kamera.

“I am a camera-shy person, nggak bisa akting. Jadi saya suka banget pas disuruh gabung di Hell’s Kitchen Indonesia. Saya benar-benar menjadi diri sendiri di acara tersebut. Kalau di MasterChef saya nggak liat ke kamera, jadi nggak keliatan nervous-nya.”

Popularitas yang ia dapatkan sebagai celeb chef diakui Juna mendatangkan lebih banyak pundi-pundi rupiah dibanding mengelola restoran. Meski begitu, chef yang ahli dalam masakan Jepang dan Perancis ini, lebih menikmati perannya sebagai chef yang bekerja di dapur restoran.

“Kitchen is where I belong to. Sebagai chef saya lebih menikmati bekerja disana daripada di depan kamera. Memiliki restoran sendiri adalah salah satu impian saya, jadi target saya tahun ini fokus untuk mengembangkan Correlate.” Begitu jawaban Juna saat ditanya mengenai targetnya di tahun 2017 ini.

Sebelum menutup interview, Juna memberikan pesan kepada anak muda yang ingin menjadi chef seperti dirinya, “Forget the camera, let your head down and your hand do the talking. If you’re really good, someday you’ll be up there.”

Send a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *