Travel Inspiration: Tips Traveling Nyomie

”Hidup itu keras namun bukan berarti bertindak dengan gegabah. Berhenti untuk berpikir bukan berarti kalah. Hidup tidak selalu ditentukan dari seberapa cepat kau bergerak. Terkadang kita dapat melawan arus namun semakin melawan makin jauh arus dapat membawa pergi.

Begitupula hidup, cinta tidak bisa dipaksakan. Seperti menggenggam air makin erat digenggam semakin banyak yang terbuang. Kau hanya bisa mewadahinya dengan ketulusan dan keikhlasan. Biarpun terpisah jauh, kenangan adalah yang tak pernah mati. Pada waktunya nanti akan bertemu kembali.” – @nyomiez

Bagi para pecinta alam, tentu sudah tidak asing lagi dengan Nyomie (Nyoman Sakyarsih) dan Max. Ibu dan anak ini memang cukup populer di ranah sosial media seperti Instagram. Keduanya menjadi populer, lantaran Maxwell Amertha atau yang akrab disapa Max ini telah mendaki kurang lebih 16 gunung dan bukit di seluruh penjuru pulau Jawa saat usianya masih 3 tahun.

Sejauh ini ia telah mendaki Gunung Batur, Puncak Prau, Puncak Sikunir, Ijen, Semeru, Gunung Bromo, Gunung Rinjani dan masih banyak lagi. Kemampuannya ini tak lepas dari dukungan sang Ibu yang selalu mengajaknya berpetualang menjajaki dari gunung satu ke gunung lainnya. Bahkan, sang ibu telah mengenalkannya pada alam sejak Max masih berusia 5 bulan. Puncak Bromo yang menjadi titik awal perjalanan Max dan Nyomie menjelajahi alam.

Melalui perjalanannya menjelajah alam, banyak hal yang bisa didapat oleh Nyomie untuk Max. Pembelajaran dari hal kecil hingga terbesar tentunya menjadi inspirasi banyak orang untuk melakukan hal serupa. Namun, ada sebagian pula yang khawatir untuk mengajak anaknya yang masih balita bercengkrama dengan alam.

tips traveling nyomie

Nyomie punya alasan tersendiri untuk mengajak Max berpetualang. Tidak hanya selalu rindu pada anaknya saat sedang mendaki gunung. Lebih dari itu, Nyomie ingin mengajarkan Max menghargai alam sejak dini. Sebelum mendaki gunung ala Nyomie dan Max, berikut ada beberapa tips yang bisa dipersiapkan. Yuk, simak ulasannya!

Tetapkan tujuan traveling bersama anak

Tetapkan tujuan kamu untuk melakukan traveling bersama anak, tujuan yang dimaksud bukanlah destinasi, namun pelajaran apa yang ingin kamu sampaikan kepada anak tersebut. Nyomie ingin mengajarkan Max tentang makna menghargai dan bersyukur melalui perjalanan yang menyatu dengan alam.

Sebagai umat manusia, sudah sepantasnya kita menghargai apapun yang Tuhan ciptakan. Pandai bersyukur adalah kunci utama untuk hidup lebih baik. Seperti yang dilakukan Nyomie dan Max, menjelajah alam bisa mengajarkan kita tentang banyak hal. Tidak hanya sekedar menikmati keindahan alam semesta, tapi kita bisa menghargai dan menjaga ciptaan Tuhan yang Maha Sempurna.

Selain itu, mendaki gunung juga mengajarkan kepada anak tentang makna sebuah perjuangan hidup. Apapun yang ingin kita dapatkan ataupun miliki harus dilalui dengan perjuangan keras. Dalam setiap perjuangan tersebut, tentunya ada jatuh bangun selama perjalanan. Dari jatuh bangun itulah, sebagai manusia kita tidak boleh menyerah. Kita harus mampu bangkit dari kesalahan. Nyomie berharap kelak Max bisa menjadi anak yang tangguh dan tidak mudah menyerah.

Awali perjalanan yang paling singkat bersama si kecil

Ketika ingin mengajak anak traveling, terutama mendaki gunung, coba tes kemampuannya dengan melakukan perjalanan paling singkat. Tidak perlu mengajaknya melakukan perjalanan jauh atau mendaki puncak gunung yang cukup tinggi. Pilihlah tempat yang dekat tanpa menginap hingga berhari-hari. Cobalah ajak ia berwisata ke alam terlebih dulu, bisa juga ajak si kecil ke area perbukitan. Lihat seperti apa responnya, apakah ia nampak bahagia atau justru ingin pulang. Jika ia nampak bahagia dan menikmati perjalanan, tandanya ia memiliki jiwa petualang seperti kamu, Ladies. Namun, apabila ia malah mengajak pulang saat dalam perjalanan, bisa jadi ia tidak menyukai aktivitas outdoor.

tips traveling nyomie

Lakukan perjalanan secara bertahap

Bagi seorang ibu yang ingin anaknya pandai mendaki, jangan terburu-buru langsung mengajaknya mendaki gunung. Biarkan prosesnya berjalan secara bertahap. Awali perjalanan dengan mendaki ke area bukit yang hanya ditempuh dalam waktu 1 – 2 jam. Setelah si kecil merasa nyaman, beranikan diri ke perjalanan yang lebih panjang. Selain membiasakannya dengan perjalanan panjang, kamu juga harus membiasakan tubuhnya untuk beradaptasi dengan suhu di tempat tujuan, sehingga daya tahannya terjaga.

Persiapkan segala peralatan dan mental

Traveling bersama si kecil memang bukan perkara mudah. Selama perjalanan ada jiwa yang kamu bawa dan harus kamu jaga. Buah hatimu memang belum berpengalaman dalam traveling. Untuk itu, kamu harus mempersiapkan mental terlebih dahulu bahwa kamu bisa melalui perjalanan ini. Yakinkan dirimu untuk siap setiap mengawasi dan merawat buah hati.

Jangan lupa untuk menyediakan segala kebutuhan anak, mulai dari gendongan bayi, popok, kebutuhan makanan, baju hangat agar aman dari udara pegunungan, P3K dan masih banyak lagi. Pilihlah gendongan carrier khusus bayi dengan rangka besi yang bisa menjaga keamanan punggung dan tulang belakang. Sebelum digunakan, tes terlebih dulu. nyaman atau tidak saat digunakan. Yang tak kalah penting, kamu juga harus mempersiapkan fisik. Sebelum melakukan perjalanan ataupun pendakian, lakukan latihan fisik agar stamina tubuh tetap kuat dan terjaga.

Identifikasi destinasi, waktu dan cuaca

Sebelum melakukan perjalanan, pikirkan terlebih dulu lama perjalanan menuju lokasi, transportasi apa yang bisa digunakan, pastikan anak nyaman selama perjalanan. Usahakan untuk membuat jarak tempuh menjadi terasa lebih singkat oleh si kecil dengan membawa mainan. Ada baiknya kamu menggunakan transportasi udara supaya perjalanan tidak terlalu lama dan tidak membuat si anak gelisah.

Lama menginap sangat erat kaitannya dengan barang bawaan. Jumlah popok yang dibawa pun bergantung pada kondisi cuaca di daerah tersebut. Saat hujan dan panas, banyaknya kebutuhan popok tentu berbeda. Jadi jangan lupa untuk mengecek cuaca terlebih dahulu karena banyak persiapan yang terkait dengan cuaca.

Kenali karakteristik si kecil

Kamu perlu mengetahui seperti apa karakteristik anak kamu, apakah dia tipe anak aktif atau tipe pendiam. Perlakuan anak aktif dengan anak yang lebih anteng, tentunya akan berbeda.

Apabila anakmu seorang balita yang aktif, kamu perlu berhati-hati saat membawanya selama perjalanan. Mendaki bukit atau gunung memang susah-susah gampang, apalagi jika si kecil sudah bisa melangkah. Tentu ia tidak akan betah berada dalam gendongan sang ibu, bisa jadi ia  ingin berlari ataupun berjalan sendiri menyusuri satu tempat ke tempat lain. Menghadapi tingkah si kecil yang seperti ini tentu perlu pengawasan yang lebih supaya tidak terjadi insiden berbahaya.

tips traveling nyomie

Pergi bersama tim

Menggendong bayi selama perjalanan tentu akan terasa sangat melelahkan untuk menuju puncak. Berusahalah untuk realistis. Ada baiknya kamu mendaki gunung bersama tim dengan anggota yang menguasai lapangan dan ada satu orang yang bisa menjadi leader. Adanya leader sangat membantu berpikir dan bergerak cepat sesuai kebutuhan tanpa rasa panik. Tim yang ideal adalah 4 – 5 orang dan usahakan tidak dengan melakukan open trip.

Sumber Gambar

Send a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *