Ayo Main! 7 Permainan Tradisional Anak Untuk Dicoba Minggu Ini

Di era serba-teknologi ini, hampir setiap hal bisa dilakukan hanya dengan menggerakkan ujung jari. Mulai dari bekerja, memesan makanan, hingga bermain. Meski kenyataan tersebut membawa banyak dampak positif, banyak juga hal serta kebiasaan yang mulai memudar digerus kemudahan teknologi, salah satunya permainan tradisional anak.

Tidak jarang kita melihat anak-anak menghabiskan banyak waktu di depan layar, entah itu televisi, laptop, tablet, atau smartphone. Padahal, ada begitu banyak pilihan permainan tradisional yang seru dan bermanfaat.

Bola Bekel

permainan tradisional anak

Selain menyenangkan, permainan tradisional anak ini juga melatih keterampilan tangan dan koordinasi tubuh. Meski konsepnya sederhana, ternyata mengambil atau mengubah posisi biji atau batu dalam waktu satu lemparan dan pantulan bola membutuhkan keterampilah khusus. Seperti halnya latihan fisik lainnya, kemampuan bermain bola bekel bisa berkembang dan semakin terasah seiring pengalaman bermain, sehingga bisa sekaligus mengajarkan nilai ketekunan dan pantang menyerah kepada anak.

Lompat Karet

permainan tradisional anak

Permainan lompat karet biasanya dilakukan dalam bentuk tim. Salah satu tim akan mendapat kesempatan bermain, sementara tim lain bertugas memegang karet. Saat tim yang sedang bermain melakukan kesalahan atau kehabisan kesempatan melewati tantangan, tim lain mendapat kesempatan untuk bermain. Permainan ini baik untuk anak karena melibatkan aktivitas fisik yang menyehatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Selain itu, bermain dalam kelompok bisa mengembangkan kemampuan kerjasama tim dan bersosial pada anak.

Layang-Layang

Layang-layang atau layangan merupakan permainan tradisional yang klasik dan populer tidak hanya di kalangan anak-anak, melainkan juga sebagai hobi yang bisa ditekuni. Permainan layang-layang melibatkan aktivitas fisik di luar ruangan, sehingga baik untuk tubuh. Selain aktivitas fisik, bermain layang-layang juga memaparkan anak pada udara segar dan sinar matahari. Jika memungkinkan, anak juga bisa diajak untuk membuat atau melukis layang-layangnya sendiri, sehingga bisa sekaligus mengakomodir kreativitas mereka.

Congklak

permainan tradisional anak

Kesabaran dan ketelitian sangat dibutuhkan dalam permainan ini. Pemain harus mengumpulkan sebanyak mungkin batu atau biji dengan cara meletakannya satu per satu di cekungan yang ada di papan congklak. Nantinya, biji tersebut juga akan mengisi cekungan milik pemain. Dua pemain harus bergantian mengisi cekungan-cekungan di papan dengan biji-biji tersebut. Permainan tradisional anak ini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda, seperti “congkak” di sebagian Sumatera dan “Mokaotan” di Sulawesi.

Kelereng

permainan tradisional anak

Tujuan dari permainan kelereng adalah membidik kelereng-kelereng yang ada di dalam sebuah segitiga. Pemain akan bergantian menggunakan kelereng jagoannya untuk mengenai kelereng-kelereng lainnya. Permainan ini tidak hanya membutuhkan ketepatan bidikan dan kemampuan memahami ruang, tetapi juga melatih keterampilan membuat strategi dan taktik yang jitu untuk memenangkan permainan.

Benteng Sodor

Dalam permainan ini, masing-masing tim akan memiliki satu benteng. Tugas dari tim adalah menyentuh benteng tim lain sambil menjaga bentengnya sendiri. Jika benteng sebuah tim berhasil disentuh oleh anggota tim lain, maka tim tersebut akan kalah. Selain merangsang aktivitas fisik berlari, permainan ini juga melatih kemampuan bekerjasama dan mengatur strategi bersama tim. Selain itu, permainan ini tidak membutuhkan alat apapun, cukup tentukan tempat yang akan dijadikan benteng.

Gasing

permainan tradisional anak

Gasing adalah benda yang bisa dibuat berputar dengan kecepatan tinggi di permukaan tanah. Permainan tradisional dengan menggunakan gasing bisa diikuti oleh beberapa orang sekaligus. Masing-masing pemain akan melepaskan serta memutar gasing mereka, yang akan beradu dengan gasing-gasing peserta lain. Pemenangnya adalah gasing yang paling stabil dan terakhir berhenti berputar. Selain mengajarkan teknik menggunakan alat, permainan ini juga memuat nilai kompetisi yang sehat dan fair, juga dapat mengasah kreativitas dalam berinovasi.

Sumber Gambar

Send a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *