Mengenal Berbagai Thieves Market di Seluruh Dunia
Thieves market atau tempat yang menjual barang-barang hasil curian adalah salah satu pasar yang menarik bagi orang yang ingin mendapatkan “harta karun” dengan harga murah. Benda yang bisa dijual di thieves market pun bermacam-macam, mulai dari benda-benda elektronik, perhiasan, hingga koleksi barang antik. Terlepas dari pro dan kontra tentang keberadaan pasar ini, ternyata, belanja di thieves market sudah menjadi alternatif berbelanja bagi banyak orang di seluruh dunia, terbukti dari hadirnya thieves market di berbagai kota dari berbagai penjuru dunia.
Seiring berjalannya waktu, beberapa thieves market saat ini tidak lagi menjual barang-barang curian, namun beralih menjadi pasar barang secondhand yang didapat para pengepul dari pemilik langsung barang tersebut. Berikut berbagai thieves market yang bisa kamu kunjungi saat sedag berlibur ke luar negeri!
Sungei Road Thieves’ Market, Singapura
Pasar barang bekas dan barang curian di Singapura ini adalah salah satu yang terbesar dan tertua di Asia. Sejak tahun 1930an, area Sungei Road telah menjadi lapak berjualan bagi para pedagang yang menjajakan berbagai barang yang didapat dari para pencuri. Pada saat itu, pembeli juga bisa menemukan barang-barang ilegal atau selundupan dari tempat lain, seperti obat-obatan dan senjata. Saat ini, barang yang dijual berupa koin antik, perhiasan, atau pakaian bekas. Sayangnya, pasar ini terancam ditutup karena rencana pembangunan MRT di wilayah tersebut.
Chor Bazaar, India
Pasar yang satu ini tidak hanya menjual barang hasil curian, tapi juga barang-barang bekas yang hendak dijual oleh pemilik sebelumnya. Terletak di Delhi, India, pasar ini kerap menjadi pilihan warga setempat untuk berburu ‘harta karun’ tersembunyi, yakni barang-barang antik atau berkualitas yang dijual dengan harga murah. Chor Bazaar menyimpan banyak barang yang masih bisa digunakan seperti peralatan olahraga, telepon genggam, jam tangan, kacamata, hingga remote TV, dan juga barang-barang antik untuk dikoleksi seperti kamera antik atau hiasan rumah.
Cat Street, Hong Kong
Baik orang lokal maupun turis kerap menjadikan area Cat Street sebagai destinasi berbelanja saat berkunjung ke Hong Kong. Pasalnya, tempat ini menyimpan banyak benda-benda antik atau karya seni yang bernilai. Jika kamu jeli, kamu bisa membawa pulang barang yang otentik dan bernilai dengan harga miring dan bisa ditawar. Tak sedikit dari benda-benda tersebut yang berasal dari tangan seorang pencuri. Konon, generasi-generasi sebelumnya di Hong Kong sering menyebut pencuri sebagai ‘rat’ atau tikus. Sehingga, orang yang membeli barang curian dari ‘rat’ tersebut disebut ‘cat’ atau kucing. Karena itulah, kawasan belanja tersebut dinamakan “Cat Street”.
Nakhon Kasem, Thailand
Thieves market yang terletak di Bangkok, Thailand ini sudah sering menjadi target penertiban dari pemerintah setempat. Meski demikian, pasar yang sudah ada sejak hampir 100 tahun yang lalu ini kerap muncul kembali dengan pilihan barang-barang yang semakin banyak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar barang yang beredar di pasar ini ialah barang curian, karena itu pasar ini sering dijuluki sebagai “Thieves’ Market”. Mulai dari fashion item bermerk hingga alat elektronik, semuanya bisa didapatkan dengan harga murah di pasar ini.
Feira da Ladra, Portugal
Dalam Bahasa Portugis, “Feira da Ladra” dapat diartikan sebagai pasar para pencuri wanita. Pasar yang sudah ada sejak abad ke-12 ini dulunya dikenal sebagai distrik terlarang yang berbahaya, namun sekarang telah menjadi tempat wisata yang sangat aman dikunjungi. Tak lagi menjual barang curian, saat ini Feia da Ladra memiliki reputasi yang baik sebagai tempat membeli barang-barang bekas yang masih layak pakai, mulai dari pakaian, alat musik, hingga perhiasan.
Di Jakarta sendiri thieves market dapat kamu jumpai di kawasan Jatinegara, Pasar Senen, Jalan Surabaya dan Pasar Baru. Selain harganya yang sangat murah, keuntungan berbelanja di thieves market adalah bisa mendapatkan barang vintage yang belum tentu bisa kamu dapatkan di tempat lain mulai dari baju, tas, kamera, music player dan benda-benda antik lainnya. Tertarik berkunjung, Ladies?
